Konfigurasi BIOS Pada Komputer
Konfigurasi BIOS Pada Komputer - BIOS
(Basic Input Output System) merupakan perangkat lunak komputer yang berfungsi
mengatur seluruh konfigurasi sistem komputer saat pertamakali dijalankan.
Kinerja BIOS antara lain:
a) Inisialisasi
(penyalaan) serta pengujian terhadap perangkat keras
b) Memuat
dan menjalankan sistem operasi
c) Mengatur beberapa konfigurasi dasar
dalam komputer (tanggal, waktu, konfigurasi media penyimpanan, konfigurasi
proses booting, kinerja, serta kestabilan komputer)
d) Membantu SO dan aplikasi dalam proses
pengaturan perangkat keras dengan menggunakan BIOS Runtime Service.
Saat pertamakali komputer dinyalakan
sebenarnya komputer melakukan pengecekan terlebih dahulu yang biasa disebut
POST BIOS (Power On Self Test), Proses ini berjalan singkat, sesaat sebelum
komputer booting memuat (load) sistem operasi Windows. Proses POST (umumnya)
akan muncul dilayar seperti gambar ini.
BIOS tersusun dari komponen, yaitu BIOS
Setup, Driver, dan Bootstraper. Program BIOS disimpan di dalam chip ROM (Read
Only Memmory), untuk komputer modern sekarang rata-rata menggunakan FlashROM
yang dapat di Update menggunakan software Flash BIOS Programmer.
Setting
BIOS
a.
Layar Menu BIOS
Menu
BIOS terdiri dari beberapa macam yang memiliki fungsi yang berbeda-beda, adapun
bentuk tampilan menu BIOS dapat berbentuk vertikal maupun horisontal. Untuk
melakukan setting BIOS dapat dilakukan dengan dua cara yaitu secara manual dan
otomatis: (1) melakukan setting konfigurasi BIOS mode Auto, BIOS akan
memberikan setting paling standar untuk motherboard. (2) setting konfigurasi
BIOS mode manual.
BIOS
akan (berusaha) mengikuti setting sesuai kehendak user. Biasanya user
memasukkan parameter-nilai setting secara manual untuk mendapatkan kualitas
kinerja yang optimal dari semua hardware yang terpasang pada motherboard.
3. Fitur
BIOS
Beberapa Fitur
yang ada dalam menu BIOS diantaranya:
a. Chipset
Feature Setup
Menu
untuk mengatur konfigurasi fasilitas-fasilitas yang disediakan oleh chipset,
misalnya timing memori. Fasilitas ini berpengaruh pada kinerja komputer secara
keseluruhan.
b. Power
Management Setup
Menu
untuk mengatur kinerja perangkat-perangkat sehingga memungkinkan untuk
menghemat energi Komputer, yaitu HDD Power Down dan VGA Active Monitor.
c. PCI
Configuration
Menu untuk
konfigurasi perangkat-perangkat dan PCI, seperti alokasi IRQ.
d. Integrated
Pheriperals
Menu
untuk mengkonfigurasikan fasilitas-fasliitas yang berhubungan dengan perangkat
terhubung dengan motherboard seperti harddisk controller, floppy disk
controller, serial dan parallel port meliputi konfigurasi port dan IRQ. Non
aktifkan yang tidak dibutuhkan untuk membebaskan IRQ.
e. Load
Setup Defaults
Menu
untuk meningkatkan kinerja komputer secara instant. Apabila komputer berjalan
stabil dengan setting ini, dapat melakukan konfigurasi setting tambahan.
f. Supervisor
Password
Menu
untuk membuat password supervisor, password ini berlaku untuk proses booting
dan proses konfigurasi setup BIOS.
g. User
Password
Menu
untuk membuat password user, password ini hanya berlaku untuk proses booting
saja dan tidak bisa digunakan untuk mengubah konfigurasi setup BIOS.
h. IDE
HDD Auto Detiction
Menu
untuk mendeteksi parameter-parameter harddisk yang dikenali komputer, seperti
Type, Size, Cyls, Sector, Mode, dan sebagainya. Gunakanlah setting “Yes” untuk
port yang aktif, dan settinglah “No” untuk port yang tidak digunakan.
i. HDD
Low Level Format
Menu
untuk melakukan proses format harddisk. Tidak semua komputer memiliki BIOS
dengan fasilitas ini.
j. Save
& Exit Setup
Menu untuk
menyimpan berbagai kemungkinan perubahan konfigurasi
setup dan keluar
dari setup BIOS.
k. Exit
Without Saving
Menu
untuk mengabaikan berbagai kemungkinan perubahan konfigurasi setup dan keluar
dari setup BIOS.
4. Update
BIOS
a. Update
BIOS dilakukan dalam situasi sebagai
berikut:
1) Berusaha memperbaiki problem sistem
hardware komputer
2) Meningkatkan performa kinerja sistem
terutama dalam kaitannya menangani hardware baru
3) Mengganti sistem operasi, processor,
modul RAM dimana BIOS-lama tidak mendukung suatu konfigurasi (hardware) baru
yang akan diterapkan.
b. Sebelum
meng Update BIOS, perlu diperhatikan:
1) Cek versi BIOS pada Laptop
2) Langkah pertama yang dilakukan sebelum
proses update BIOS adalah cek versi BIOS Laptop. Masukkah perintah “msinfo32”
tanpa tanda kutip pada search bar di Windows 7/Vista atau pada menu RUN di
Windows XP
3) Cek versi BIOS terbaru di vendor
Motherboard
Vendor
Motherboard biasanya selalu menyediakan update untuk BIOS-nya langkah
selanjutnya adalah cek versi terbaru BIOS di vendor motherbard yang Anda pakai
4) Jangan lupa untuk membaca File Read Me
Setiap
vendor mempunyai cara dan teknik berbeda dalam proses update BIOS, karena itu
baca secara teliti file Read Me yang disediakan oleh vendor motherboard
tersebut.
5) Proses Update BIOS
Saat ini proses
Update BIOS dilakukan dengan cara yang lebih mudah, Anda tinggal download
Update BIOS terbaru dalam bentuk file .exe, close/ tutup semua program yang
sedang berjalan kemudian double klik file .exe tersebut, reboot dan tunggulah
sampai proses update berjalan.